MAKALAH
PERTAMBANGAN
Di Susun
oleh :
Nama : Mochamad Faris Ilham
Kelas : 2IB04
NPM : 14415213
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Gundarma
2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang
telah melimpahkan rahmat, hidayah, karunia serta nikmat-Nya kepada kita semua
khususnya pada diri penulis sehingga penulisan makalah ini telah diselesaikan.
Sholawat serta salam tak lupa pula kami curahkan kepada Nabi Muhammad SAW serta
keluarga, sahabat dan pengikutnya yang senantiasa menjaga dan melaksanakan
perintah agama sebagaiman Rasul memberikan pengajaran kepada umatnya, yang
semata-mata adalah memberikan cahaya islam kedalam kehidupan manusia.
Penulis
menyadari sepenuhnya dalam penulisan makalah tanpa bantuan dari berbagi pihak
tidak akan terselesaikan, untuk itu penulis mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu-satu dalam
membantu penyelesaian makalah ini. Selain itu penulis juga menyadari sepenuhnya
bahwa dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan dan banyak
kesalahan ataupun kekeliruan dari berbagai segi, untuk itu penulis sangat
mengharapkan kritik, saran serta masukan yang bersifat membangun dari pembaca
agar kedepannya bisa lebih baik lagi.
DAFTAR ISI
Kata Pengantar……………………………………………………………..............................i
Daftar Isi………………………………………………………………...................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang…………………………………………………..
.....................................1
1.2 Maksud dan
Tujuan………………………………………………....................................2
1.3 Ruang Lingkup
Masalah…………………………………..............................……… ......2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Permasalahan Lingkungan Dalam
Pembangunan Pertambangan ………............................3
2.2 Cara Pengelolaan Pembangunan
Pertambangan................................................................4
2.3 Kecelakaan di
Pertambangan...........................................................................................7
2.4 permasalahan pencernaan dan
penyakit-penyakit yang timbul akibat pertambangan..........................................................................................................................9
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan……………………………………………………………..........................14
3.2
Saran………………………………....…………………………...................................14
DAFTAR PUSAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pertambangan merupankan suatu industri yang mengolah sumber
daya alam dengan memproses bahan tambang untuk menghasilkan berbagai produk
akhir yang dibutuhkan umat manusia. Oleh karena itu, bahan tambang merupakan
salah satu icon yang sangat dibutuhkan oleh dunia saat ini, dimana dengan
berkembangnya zaman bahan tambang merupan kekayaan alam yang nomor satu di
Indonesia bahkan dunia sekalipun. Kekayaan alam yang terkandung didalamnya bumi
dan air yang biasa disebut dengan bahan-bahan galian, dimana terkandung dalam
pasal 33 ayat 3 tahun UUD 1945 yang berbunyi “bahwa bumi, air, dan kekayaan
alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh Negara dan dipergunakan
sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat”. Amanat UUD 1945 ini merupakan
landasan pembangunan pertambangan dan energi untuk memanfaatkan potensi
kekayaan sumber daya alam, mineral dan energi yang dimiliki secara optimal
dalam mendukung pembangunan nasional yang berkelanjutan.
Negara
Indonesia merupakan salah satu negara pemilik pertambangan terbesar di dunia.
Adanya lingkungan pertambangan ini masyarakat Indonesia selalu berlomba-lomba
berada di dalamnya, karena pertambangan merupakan perindustrian yang mendunia
dan bagi masyarakat Indonesia yang berkecimpung di dunia perindustria
pertambangan ini merupakan suatu keberuntungan tersendiri bagi masyarakat
Indonesia. Dimana bahan tambang digolongkan dalam beberapa jenis tambang
diantaranya logam, mineral industri, dan mineral energi, dengan demikian nilai
harga hasil bahan tambang ini sangatlah pantastik maka dari itu masyarakat khususnya
masyarakat Indonesia mempunyai nilai positif dalam hubungannya dengan dunia
industri pertambangan. Dunia pertambangan sering dianggap sebagai perusakan
alam dan lingkungan, oleh karena itu negara dengan memiliki tambang yang cukup
besar seperti Indonesia sudah harus memiliki pedoman standar lingkungan
pertambangan.
1.2. Maksud
dan Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah
a. Mengetahui permasalahan-permasalahan yang ada
dalam lingkungan pertambangan.
b. Mengetahui cara mengelola pembangunan
pertambangan yang benar dan baik sesuai prosedur yang ada.
c. Mengetahui langkah-langkah penanggulangan
kecelakaan dalam pertambangan.
d. Serta mengetahui cara menjaga lingkungan
pertambangan dengan baik agart tidak menimbulkan hal-hal yang tidak diharapkan.
1.3. Ruang Lingkup
Adapun ruang lingkup masalah yang akan dibahas pada
makalah kali ini sebagai berikut:
a. Permasalahan Lingkungan Dalam Pembangunan
Pertambangan Energi.
b. Cara Pengelolaan Pembangunan Pertambangan.
c. Kecelakaan di Pertambangan.
d. Penyehatan Lingkungan Pertambangan, Pencemaran
dan Penyakit-penyakit yang Mungkin Timbul.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Permasalahan
Lingkungan Dalam Pembangunan Pertambangan
Masalah-masalah
lingkungan dalam pembangunan lahan pertambangan dapat dijelaskan dalam berbagai
macam hal. Berikut ini adalah maslah lingkungan dalam pembangunan lahan
pertambangan:
a. Menurut jenis yang dihasilkan di Indonesia
terdapat antara lain pertambangan minyak dan gas bumi, logam-logam mineral
antara lain seperti timah putih, emas, nikel, tembaga, mangan, air raksa, besi,
belerang, dan lain-lain dan bahan-bahan organik seperti batubara, batu-batu
berharga seperti intan, dan lain- lain.
b. Pembangunan dan pengelolaan pertambangan perlu
diserasikan dengan bidang energi dan bahan bakar serta dengan pengolahan
wilayah, disertai dengan peningkatan pengawasan yang menyeluruh.
c. Pengembangan dan pemanfaatan energi perlu secara
bijaksana baik itu untuk keperluan ekspor maupun penggunaan sendiri di dalam
negeri serta kemampuan penyediaan energi secara strategis dalam jangka panjang.
Sebab minyak bumi sumber utama pemakaian energi yang penggunaannya terus
meningkat, sedangkan jumlah persediaannya terbatas. Karena itu perlu adanya
pengembangan sumber-sumber energi lainnya seperti batu bara, tenaga air, tenaga
air, tenaga panas bumi, tenaga matahari, tenaga nuklir, dan sebagainya.
d. Pencemaran lingkungan sebagai akibat pengelolaan
pertambangan umumnya disebabkan oleh faktor kimia, faktor fisik, faktor
biologis. Pencemaran lingkungan ini biasanya lebih dari pada diluar
pertambangan. Keadaan tanah, air dan udara setempat di tambang mempunyai pengarhu
yang timbal balik dengan lingkunganya. Sebagai contoh misalnya pencemaran
lingkungan oleh CO sangat dipengaruhi oleh keaneka ragaman udara, pencemaran
oleh tekanan panas tergantung keadaan suhu, kelembaban dan aliran udara
setempat.
e. Melihat ruang lingkup pembangunan pertambangan
yang sangat luas, yaitu mulai dari pemetaan, eksplorasi, eksploitasi sumber
energi dan mineral serta penelitian deposit bahan galian, pengolahan hasil
tambang dan mungkin sampai penggunaan bahan tambang yang mengakibatkan gangguan
pad lingkungan, maka perlua adanya perhatian dan pengendalian terhadap bahaya
pencemaran lingkungan dan perubahan keseimbangan ekosistem, agar sektor yang
sangat vital untuk pembangunan ini dapat dipertahankan kelestariannya.
f. Dalam pertambangan dan pengolahan minyak bumi
misalnya mulai eksplorasi, eksploitasi, produksi, pemurnian, pengolahan,
pengangkutan, serta kemudian menjualnyatidak lepas dari bahaya seperti bahaya
kebakaran, pengotoran terhadap lingkungan oleh bahan-bahan minyak yang mengakibatkan
kerusakan flora dan fauna, pencemaran akibat penggunaan bahan-bahan kimia dan
keluarnya gas-gas/uap-uap ke udara pada proses pemurnian dan pengolahan.
Rangka menghindari terjadinya kecelakaan pencemaran
lingkungan dan gangguan keseimbangan ekosistem baik itu berada di lingkungan
pertambangan ataupun berada diluar lingkungan pertambangan, maka perlu adanya
pengawasan lingkungan terhadap:
1. Cara pengolahan
pembangunan dan pertambangan.
2. Kecelakaan
pertambangan.
3. Penyehatan
lingkungan pertambangan.
4. Pencemaran dan
penyakit-penyakit yang mungkin timbul
2.2. Cara Pengelolaan
Pembangunan Pertambangan
Sumber daya bumi di
bidang pertambangan harus dikembangkan semaksimal mungkin untuk tercapainya
pembangunan. Maka perlu adanya survey dan evaluasi yang terintegrasi dari para
ahli agar menimbulkan keuntungan yang besar dengan sedikit kerugian baik secara
ekonomi maupun secara ekologis. Penggunaan ekologis dalam pembangunan pertambangan
sangat perlu dalam rangka meningkatkan mutu hasil pertambangan dan untuk
memperhitungkan sebelumnya pengaruh aktivitas pembangunan pertambangan pada
sumber daya dan proses alam lingkungan yang lebih luas.
Segala pengaruh
sekunder pada ekosistem baik local maupun secara lebih luas perlu
dipertimbangkan dalam proses perencanaan pembangunan pertambangan, dan
sedapatnya evaluasi sehingga segala kerusakan akibat pembangunan pertambangan
ini dapat dihindari atau dikurangi, sebab melindungi ekosistem lebih mudah
daripada memperbaikinya. Dalam pemanfaatan sumber daya pertambangan yang dapat
diganti perencanaan, pengolahan dan penggunaanya harus hati-hati seefisien
mungkin. Harus tetap diingat bahwa generasi mendatang harus tetap dapat
menikmati hasil pembangunan pertambangan ini.
2.3. permasalahan
pencernaan dan penyakit-penyakit yang timbul akibat pertambangan
Penambangan dapat
menyebabkan kecelakaan-kecelakaan yang serius seperti kebakaran-kebakaran,
ledakan-ledakan, atau lorong-lorong galian yang rubuh yang dapat menimbulkan
dampak pada orang-orang yang bermukim di komunitas sekitar tambang.Dampak dan
bahaya yang mengancam kesehatan masih juga dirasakan di tempat-tempat bekas
daerah yang pernah ditambang, karena orang-orang dapat terpapar limbah tambang
dan bahan-bahan kimia yang masih melekat di tanah dan di air.Pertambangan
mengancam kesehatan dengan berbagai cara:
1. Debu, tumpahan bahan kimia, asap-asap yang
beracun, logam- logam berat dan radiasi dapat meracuni penambang dan
menyebabkan gangguan kesehatan sepanjang hidup mereka. Kerusakan paru-paru yang
diakibatkan debu dari batuan dan mineral adalah suatu masalah kesehatan yang
banyak ditemukan. Debu yang paling berbahaya datang dari batubara, yang
menyebabkan penyakit paru-paru hitam (black lung diseases).Di samping itu debu
dari silika menyebabkan silikosis (silicosis) Gejala-gejala paru-paru yang
rusak. Debu dari pertambangan dapat membuat sulit bernapas.Jumlah debu yang
banyak menyebabkan paru-paru dipenuhi cairan dan membengkak.Tanda-tanda dari
kerusakan paru-paru akibat terpapar debu antara lain:
a) napas pendek, batuk-batuk,
napas yang berdesah
b) batuk-batuk yang mengeluarkan dahak
kuning atau hijau (lendir dari paru-paru)
c) sakit leher
d) kulit membiru dekat kuping atau bibir
e) sakit dada
f) tidak ada nafsu makan
g) rasa lelah
2. Mengangkat peralatan berat dan bekerja dengan
posisi tubuh yang janggal dapat menyebabkan luka-luka pada tangan, kaki, dan
punggung.
3. Penggunaan bor batu dan mesin-mesin vibrasi dapat
menyebabkan kerusakan pada urat syaraf serta peredaran darah, dan dapat
menimbulkan kehilangan rasa, kemudian jika ada infeksi yang sangat berbahaya
seperti gangrene, bisa mengakibatkan kematian.
4. Bunyi yang keras dan konstan dari peralatan dapat
menyebabkan masalah pendengaran, termasuk kehilangan pendengaran.
5. Jam kerja yang lama di bawah tanah dengan cahaya
yang redup dapat merusak penglihatan.
6. Bekerja di kondisi yang panas terik tanpa minum
air yang cukup dapat menyebabkan stres kepanasan.Gejala-gejala dari stres
kepanasan berupa pusing-pusing, lemah, dan detak jantung yang cepat, kehausan
yang sangat, dan jatuh pingsan.
7. Pencemaran air dan penggunaan sumberdaya air
berlebihan dapat menyebabkan banyak masalah-masalah kesehatan
8. Lahan dan tanah menjadi rusak, menyebabkan
kesulitan pangan dan kelaparan
9. Pencemaran udara dari pembangkit listrik dan
pabrik-pabrik peleburan yang dibangun dekat dengan daerah pertambangan dapat
menyebabkan penyakit-penyakit yang serius
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Kegiatan pertambangan membawa dampak buruk bagi
lingkungan perairan akibat penggunaan senyawa logam berat merkuri (Hg). Merkuri
dapat terakumulasi dalam tubuh organisme yang hidup di perairan dan bersifat
toksik atau mematikan pada konsentrasi tertentu. Selain itu pencemaran
lingkungan perairan akibat kegiatan pertambangan secara nyata berpengaruh
terhadap perekonomian nelayan. Merkuri yang mencemari perairan berpotensi
menurunkan kualitas dan produktifitas perairan sehingga mengurangi hasil
tangkapan nelayan. Solusi untuk mengatasi dampak pencemaran perairan oleh
kegiatan penambangan terbagi dari sisi ekologi dan ekonomi. Dari sisi ekologi
berupa pembangunan bendungan serta Instalasi Pengolah Limbah (IPAL). Sedangkan
dari sisi ekonomi, khususnya bagi nelayan, dapat dilakukan dengan penerapan
strategi pertahanan hidup substitutif.
3.2. Saran
Kegiatan pertambangan di Indonesia harus dipantau
secara ketat untuk menghindari adanya penambangan ilegal yang seringkali
mengabaikan dampak negatif yang timbul pascapenambangan. Setiap industri
penambangan perlu melakukan recovery terhadap lingkungan pada tahap
pascaoperasi kegiatan penambangan agar dampak yang merugikan dapat ditekan.
DAFTAR
PUSTAKA