Senin, 20 November 2017

IRR dan NPV





Contoh Kasus IRR dan NPV

IRR (Internal Rate of Return)

IRR berasal dari bahasa Inggris Internal Rate of Return disingkat IRR yang merupakan indikator tingkat efisiensi dari suatu investasi. Suatu proyek/investasi dapat dilakukan apabila laju pengembaliannya (rate of return) lebih besar daripada laju pengembalian apabila melakukan investasi di tempat lain (bunga deposito bank, reksadana dan lain-lain).
Contoh Kasus
Perusahan FajarJaya sedang mempertimbangkan suatu usulan proyek investasi senilai Rp. 150.000.000, umur proyek diperkirakan 5 tahun tanpa nilai sisa.

Arus kas yang dihasilkan :

Tahun 1 adalah Rp. 60.000.000

Tahun 2 adalah Rp. 50.000.000

Tahun 3 adalah Rp. 40.000.000

Tahun 4 adalah Rp. 35.000.000

Tahun 5 adalah Rp. 28.000.000

Jika diasumsikan RRR = 10 % berapakah IRR?


Jawab :

Dicoba dengan faktor diskonto 16%

Tahun 1 arus kas: Rp.60.000.000 x 0,8621 = Rp.51.726.000

Tahun 2 arus kas: Rp.50.000.000 x 0,7432 = Rp.37.160.000

Tahun 3 arus kas: Rp.40.000.000 x 0,6417 = Rp.25.668.000

Tahun 4 arus kas: Rp.35.000.000 x 0,5523 = Rp.19.330.500

Tahun 5 arus kas: Rp.28.000.000 x 0,6419 = Rp.17.973.200

Total PV                                                       = Rp.100.131.700

Investasi Awal                                              = Rp.150.000.000

Net Present Value (NVP1)                           = - Rp. 49.868.300


Dicoba dengan faktor diskonto 10%

Tahun 1 arus kas: Rp.60.000.000 x 0,9090 = Rp.54.540.000

Tahun 2 arus kas: Rp.50.000.000 x 0,8264 = Rp.41.320.000

Tahun 3 arus kas: Rp.40.000.000 x 0,7513 = Rp.30.052.000

Tahun 4 arus kas: Rp.35.000.000 x 0,6830 = Rp.23.905.000

Tahun 5 arus kas: Rp.28.000.000 x 0,6209 = Rp.17.385.200

Total PV                                                       = Rp.167.202.200

Investasi Awal                                              = Rp.150.000.000

Net Present Value (NVP2)                           = Rp.17.202.200


Perhitungan interpolasi :
Selisih Bunga
Selisih PV
Selisih PV dengan Investasi Awal
10%
Rp. 167.202.200
Rp. 167.202.200
16%
Rp. 100.131.700
Rp. 150.000.000
6%
Rp. 67.070.500
Rp. 17.202.200

IRR = i2 + {NPV2 / (NPV1 - NPV2)} x (i2 – i2)

IRR = 10% + (Rp.17.202.200 / Rp. 67.070.500) x 6 %

IRR = 11,5388 %

Kesimpulan :

Usulan proyek investasi tersebut sebaiknya diterima, karena IRR > 10%




NPV (Net Present Value)
NPV (Net Present Value) merupakan selisih antara pengeluaran dan pemasukan yang telah didiskon dengan menggunakan social opportunity cost of capital sebagai diskon faktor, atau dengan kata lain merupakan arus kas yang diperkirakan pada masa yang akan datang yang didiskonkan pada saat ini. Untuk menghitung NPV diperlukan data tentang perkiraan biaya investasi, biaya operasi, dan pemeliharaan serta perkiraan manfaat/benefit dari proyek yang direncanakan.
Contoh Kasus
Pimpinan perusahaan akan mengganti mesin lama dengan mesin baru karena mesin lama tidak ekonomis lagi, baik secara teknis maupun ekonomis. Untukmenggantimesin lama dibutuhkan dana investasi sebesar Rp 75.000.000,‐. Mesin barumempunyai umur ekonomis selama 5 tahun dengan salvage value berdasarkan pengalaman pada akhir tahun kelima sebesar Rp. 15.000.000,‐. Berdasarkan pengalaman pengusaha, cash in flows setiap tahun diperkirakan sebesar Rp 20.000.000,‐ dengan biaya modal 18% per tahun. Apakah penggantian mesin ini layak untuk dilakukan apabila dilihat dari PV dan NPV?


Jawab :

Diskon Faktor 18%

P = P + A (P/A,i,n) + F (P/F, i, n)

P = -75.000.000 + 20.000.000 (P/A, 18%, 5) + 15.000.000 (P/F, 18%, 5)

P = -75.000.000 +62.544.000 + 6.556.500

P = -5.899.500


Diskon Faktor 14%

P = 20.000.000 + 20.000.000 + 20.000.000 + ….. + 20.000.000 + 15.000.000

(1 +0,14) (1 + 0,14)2 (1 + 0,14)3 (1 + 0,14)5 (1 + 0,14)5

P = 1.754.3859 + 15.389.350 + 13.499.430 + 11.841.605 + 10.387.373 + 7.790.529

P = 76.452.146 – 75.000.000 = 1. 452.146


Diskon Faktor 24%

P = 20.000.000 + 20.000.000 + 20.000.000 + ….. + 20.000.000 + 15.000.000

(1 +0,24) (1 + 0,24)2 (1 + 0,24)3 (1 + 0,24)5 (1 + 0,24)5

P = 16.129.032 + 13.007.284 + 10.489.745 + 8.459.471 + 6.822.154 + 5.116.616

P = 60.024.302 – 75.000.000

P = – 14.975.698


Kesimpulan :

Penggantian mesin ini tidak layak untuk dilakukan, karena NPV = -Rp. 5.899.500,00 yaitu NPV < 0


Keterangan:

NPV > 0, investasi yang dilakukan memberikan manfaat bagi perusahaan, proyek bisa dijalankan.

NPV < 0, investasi yang dilakukan akan mengakibatkan kerugian bagi perusahaan, proyek ditolak.

NPV = 0, investasi yang dilakukan tidak mengakibatkan perusahaan untung ataupun merugi.

Sumber referensi :
https://id.wikipedia.org/wiki/IRR  (Diakses pada tanggal 20 November 2017 pukul 20:35)
https://id.wikipedia.org/wiki/NPV  (Diakses pada tanggal 20 November 2017 pukul 20:35)
http://aminuddin45.blogspot.co.id/2016/11/contoh-kasus-irr-dan-npv_8.html(Diakses pada tanggal 20 November 2017 pukul 20:35)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar